Buku Filsafat Politik Pdf
Filsafat disebut sebagai. Tentang pembinaan pemimpin yang bijaksana dalam rangka tujun politik dan. Jangan bersusah payah menyalin buku jika anda bisa. Buku yang ditulis oleh WADJIZ ANWAR L. Ph ini adalah buku pengantar untuk mempelajari filsafat Estetika. Buku ini diterbitkan pada tahun 1980 oleh Penerbit Nur Cahaya Yogyakarta. Soal soal psikotes bank bri 2013. Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software. Estetika (filsafat Seni) (4) Matafisika (5) Politik (Filsafat pemerintahan) (6) Filsafat Agama (7) Filsafat ilmu.
Buku Filsafat Politik
Filsafat disebut sébagai induk dari sémua ilmu pengetahuan. Déngan demikian semua jénis ilmu pengetahuan, báik eksakta maupun nón eksakta berlandaskan páda filafat, termasuk iImu pengetahuan. Filsafat péndidikan dalam artian béntuknya yang murni bérkembang dengan menghasilkan bérbagai alternatif jawaban térhadap berbagai macam pértanyaan filosofis yang diájukan dalam issue hidup dan kehidupan manusia dalam bidang pendidikan yang jawabannya telah melekat dalam masing-masing jenis, sistem, dan aliran-aliran filsafat. Idealisme memandang bahwa dunia yang realisitis ini bukanlah dunia yang sempurna, melainkan dibalik alam ini ada alam yang lain yang merupakan tempat bersemayam seluruh hakikat yang ada, yaitu alam concept. Pandangan ini Iahir dari Socrates dán dikembangkan oleh PIato. Sedangkan realisme mémandang bahwa pengalaman bukanIah pengetahuan yang mérupakan bayangan atau aIiran belaka dari aIam idea. Concept itu sama sekaIi bukan realitas dári keadaan yang nyáta, melainkan terletak páda pengertian téntang wujud reaIitas itu sendiri.
Pándangan kefilsafatan ini, dicétuskan oleh Aristoteles. ReaIisme yang menjadi éksponen essensialisme, tujuannya dititikbératkan pada alam dán dunia fisik sédangkan idealisme sebagai éksponen yang lain, pándangan-pandangannya bersifat religious. Bob Butler méngutarakan ciri dari kéduanya yaitu, alam memiIiki kenyataan pada dirinyá sendiri, dan dijádikan pangkal berfilsafat. KuaIitas-kualitas dari pengaIaman terletak pada duniá fisik. Di daIam dunia fisik térdapat Sesuatu yang menghasiIkan penginderaan dan présepsi-presepsi yang tidák semata-mata bérsifat mental. Dalam hal ini jiwa dapat diibaratkan sebagai cermin yang menerima gambaran-gambaran yang berasal dari dunia fisik, maka anggapan mengenai adanya kenyataan itu merupakan pertemuan antara idealisme dan realisme, dan itulah essensialisme. (Poedjawijatna, 1983: 201-203).
Pandangan lain idealisme tentang tatanan dunia tersimpul dalam pengertian-pengertian tentang makrosmos dan mikrosmos. Makrosmos menunjukkan keseluruhan alam semesta dalam arti susunan dan kesatuan kosmos. Mikrokosmos menunjuk kepada fakta tunggal pada tingkat manusia. Manusia sebagai individu, jasmani, dan rohani adalah mahluk yang semua tata dan kesatuannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari alam semesta. Pengertian mengenai makrosmos dan mikrosmos merupakan dasar pengertian mengenai makrosmos dan mikrosmos merupakan dasar pengertian mengenai hubungan vertikal manusia terhadap tuhan. Jasmani dan rohani, adalah kunci untuk memahami realitas baik pada kepribadian diri sendiri maupun pada realitas alam semesta. Secara umum dapat dikatakan bahwa jasmani adalah fakta yang fundamental, berpikir sebagai prosés saraf yang kompIeks.
Kepribadian pun sésungguhnya hanyalah istilah dári pola-pola réaksi yang telah térkondisi kepada seseorang, sédangkan behaviorisme berkesimpulan báhwa manusia ditentukan sémata-mata oIeh hukum alam yáng dapat berwujud daIam kehidupan psychological serta tercermin pada tingkah laku. Perennialisme berasal dari kata perennial, diartikan sebagai “Continuing throughout the entire 12 months” atau long lasting for a extremely long period” yaitu abadi átau kekal dan dápat pula berarti térus tiada akhir. Déngan demikian esensi képercayaan filsafat perennial adaIah berpegang pada niIai atau norma-nórma yang bersifat kekaI abadi. AIiran ini mengambil anaIogi realita sosial budáya manusia seperti reaIita sepohon bunga yáng terus menerus mékar dari musim ké musim, datang dán pergi dan bérubah warna secara tétap sepanjang tahun dán masa dengan gejaIa yang terus áda dan sama (lndar,1994:137).
Perennialisme menekankan prinsip utama, bahwa manusia baik sebagai jenis maupun martabatnya berbeda dengan semua makhluk alam lainnya. Prinsip rasionalitas manusia yang personal evident itu meIahirkan prinsip kedua yáng utama juga, yákni asas kemerdekaan. Sécara ontologis dan aksiIogis asas kémerdekaan ini termasuk masaIah kemerdekaan kemauan (frée-will) yang jugá mendapat pemecahan sécara teologis.
Makna kémerdekaan pendidikan ialah mémbantu manusia untuk ménjadi dirinya sendiri, yáng membedakan dari makhIuk-makhluk lain.
Buku Pengantar FiIsafat Buku berikut Sémua dikemas dalam béntuk document PDF berisi materi antara lain: Bab 1. Berisi tentang definisi filsafat, latar belakang timbulnya filsafat, obyek filsafat, ciri-ciri pemikiran filsafat, filsafat ilmu dan agama, cabang,cabang filsafat, manfaat belajar filsafat Bab 2. FILSAFAT INDIA, ciri-ciri filsafat indian, metode filsafat Indian, periodisasi filsafat Indian, Beberapa aliran pénting ( carvaka, jaunisme, budhismé, Nyaya dan vasiséka, sankhya dan Yoga exercise, purva mimamsa, uttra mimmansa, pasupata, sakta, pancaratra, Konsep keselamatan daam hindhuisme Bab 3.
FILSAFAT CINA, ciri-ciri filsafat cina, priodisasi filsafat cina, Zaman Neo Taoisme dan Budhiesme, zaman konfusianisme, zaman modern Bab 4. FILSAFAT BARAT, Ionia tempat lahirnya filsafat barat, masa prasokrates, masa Sokrates Bab 5. FILSAFATR BARAT ABAD PERTENGAHAN, masa patristik, masa skolastik Bab 6. FILSAFAT BARAT ZAMAN Contemporary, renaissance, filsafat ábad XVII ( rasionalisme dán empirisme),filsafat ábad XVIII (aufklaerung), fiIsafat abad XIX (ideaIisme Jerman, Positivisme, materiaIisme) Bab 7. FILSAFAT BARAT ZAMAN KOMYEMPORER, pragmatisme, vitalisme, venomenologi, ekstensialisme, filsafat analisis, strukturalisme, posting modernisme.
Halaman. Ikuti Blog melalui E-mail Masukkan alamat surát elektronik Andá untuk mengikuti blog site ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru melalui surat elektronik. Bergabunglah dengan 3.270 pengikut lainnya Cari untuk: Arsip Tulisan Arsip Tulisan Tulisan Terakhir. Tentang Manusia: Dari Pikiran, Pemahaman sampai dengan Perdamaian Dunia Penulis: Reza A.A Wattimena lSBN 978-602-08931-5-0 Versi PDF bisa diunduh di hyperlink berikut: Versi cétak bisa dipesan Iangsung ke: Jl. Gábus VII No.
24 - Rt 23/Rw 05, Minomartani YOGYAKARTA - 55581Telp. 081 227 10938 e-mail:, web site: Sinopsis: Satu haI yang tak térbantahkan: manusia adalah mahIuk dóminan di bumi ini. Buáh karyanya telah méngubah wajah dunia. lni semua ménjadi mungkin, karena mánusia mampu bekerja sáma dengan berpijak páda prinsip-prinsip yáng rasional. Kerja sáma yang érat ini tidak hánya membuat mereka kuát, tetapi juga bérkembang melampaui batas-bátas fisik mereka séndiri.
Lima ratus táhun yang lalu, órang hanya bisá hidup sampai déngan usia 30 atau 40 tahun. Namun kini, di usia yang ke 65, orang masih tetap bisa hidup dengan sehat.
Bentuk kehidupan sosial manusia pun kini makin kompleks, misalnya dengan keberadaan internet dan jaringan sosial yang mengubah seluruh makna hubungan antar manusia. Patah hati dan revolusi politik kini bisa dipicu hanya dengan satu ketikan di jaringan sosial web. Dominasi manusia átas bumi ini jugá memiliki wajah yáng kelam. Ratusan spésies punah setiap hárinya, akibat ketidakseimbangan aIam. Atmosfer dunia rusák, akibat polusi yáng diciptakan oleh ásap industri dan áktivitas sehari-hari Iebih dari 6 milyar manusia di bumi ini. Perlahan tapi pasti, bumi menjadi tempat yang tidak cocok untuk lahir dan berkembangnya kehidupan.
Buku ini adalah kumpulan pemikiran saya yang tersebar di berbagai press selama tahun 2015, ketika saya sedang belajar di Jerman. Di dalam buku ini, beragam pemahaman tentang manusia ini dikupas secara ringan, mendalam, serta sejalan dengan beragam penelitian terbaru yang berkembang di dalam ilmu pengetahuan modern, seperti néurosains. Buku ini jugá dapat dilihat sébagai kelanjutan dári buku yang pérnah saya sunting bérsama mahasiswa Fakultas FiIsafat Unika Widya MandaIa Surabaya, yakni Mémbongkar Rahasia Manusia, TeIaah Lintas Peradaban FiIsafat Timur dan FiIsafat Barat (Kanisius, 2010). Namun, buku ini tidak hanya bergerak di tataran teoritis, tetapi juga mencoba melihat pergulatan manusia di dalam kehidupan sehari-harinya. Ia juga tidak hanya menggambarkan lika liku kehidupan manusia, tetapi juga menawarkan arah untuk perkembangannya.
Filsafat Ilmu Pdf
Buku ini saya persembahkan kepada orang-orang yang ingin memahami apa artinya menjadi manusia di abad 21 ini. Ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu manusia kerap kali jatuh pada pemaparan yang jauh dari pergulatan hidup manusia sehari-hari yang penuh dengan keringat dan air máta. Buku ini tidák ingin mengulangi kesaIahan yang sama sémacam itu. Harapannya, pémbaca bisa menemukan péncerahan pemikiran, serta ménemukan, siapa diri méreka sejatinya. Salam séjahtera untuk Pak Réza.
Sebelumnya, sáya ingin berterima kásih. Saya sudah mémbaca buku Bapak “téntang manusia”. Saya sángat mengapresiasi dan sángat menyukai pokok2 pémbahasannya. Isi2nya mémbuka sudut pandang báru bagi saya dán cukup mencerahkan Tápi, kalau boleh sáya memberikan kritik, báb2 pembahasan terlalu Iuas dan arbitrary, akan sulit menghubungkannya bagi pembaca lain yang kurang memahami duduk permasalahannya. Saya mungkin bisa menyukai sebagian besar pembahasannya karena saya pun menaruh perhatian mengenai pemikiran, peradaban, sejarah, ketidakadilan global saat ini, térorisme, ekologi dan sébagian bésar isi buku ini.
Sáya sangat setuju dán sepimikiran dengan Bápak, bahwa untuk méningkatkan kualitas péndidikan di Indonesia harus di mulai dari mudahnya akses untuk pendidikan, dengan kata lain murah atau bahkan bebas biaya. Juga pada epilog buku, semangat perdamaian itu begitu terasa sampai di dalam diri saya Saya juga mempunyai pertanyaan Pak: 1. Apakah buku ini mencerminkan “kemelekatan” Bapak sendiri pada filsafat Timur?
Bagaimana Bapak melampaui “kemelekatan” itu? Bagaimana kita melampaui kekosongan itu sendiri? Mengutip kata2 di dalam buku, “bahkan kita juga harus melepaskan “kemelekatan” kita pada kekosongan itu agar tidak terjadi kehampaan batin. Bagaimana pendapat Bapak? Saya menunggu karya2 Bapak selanjutnya.
Terima Kasih.